Ornamen
Ornamen
Ornamen Jawa Timur Gresik
Damar Kurung
- 27 Februari 2012

Damar kurung adalah seni tradisonal yang asli dari kabupaten Gresik. Damar kurung adalah lampion dari kertas dengan kerangka bambu yang disisi-sisinya dipenuhi dengan lukisan yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Damar kurung menceritakan kehidupan sehari-hari yang tak sulit dipahami, ada suasana rumah tangga, pasar, jalan, masjid, dan pantai. Tapi yang membuat unik dari karya seni lain adalah cerita dalam damar kurung ini selalu bergerak ke arah kiri, seperti geraknya tulisan Arab. Karya seni lukis lampion dengan design unik, berkarakter polos kekanak-kanakan, berhias warna terang kuning, merah, hijau, dan merah jambu tersebut seakan-akan tidak bisa lepas dari nama besar pencetusnya, yaitu Masmundari. Karyanya banyak dikenal masyarakat luas sejak dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta pada Nopember 1987. Seni tradisi yang menjadi ikon kebanggaan kabupaten Gresik itu ternyata masih terus menggema. Walaupun Masmundari, yang memopulerkan seni lukis damar kurung sudah dipanggil oleh Allah pada Desember 2005 silam dalam usia 115 tahun, tapi keberadaan damar kurung tetap eksis hingga kini, bahkan semakin menjadi rebutan para kolektor seni. Damar kurung juga banyak terpasang di beberapa kantor pemerintahan, dan perusahaan, diantaranya di Kantor Gubernur Jawa Timur, kantor Pemda Kabupaten Gresik, kantor PT Semen gresik, PT Petrokimia Gresik, dan lain-lain.

 

Damar Kurung adalah sebuah lampion, yakni pelita yang dikurung dalam bagian berbentuk segi empat. Tiap sisi bangun tersebut terbuat dari kertas dan rangkanya terbuat dari bambu. Sejak zaman Hindu-Budha, Damar Kurung sudah dikenal masyarakat.
Damar kurung tak hanya dikenal di pesisir Gresik. Damar kurung bisa dijumpai di wilayah Semarang yang memang dikenal sebagai tempat persinggahan kapal-kapal dari negeri China zaman dulu. Damar kurung biasa disebut ting-tingan Ramadhan. Ting-tingan Ramadhan biasa dijajakan dalam dhugdhean (pasar malam yang hanya ada sepanjang bulan Puasa) masih terselip penjual damar kurung. Biasanya berwarna merah atau putih dengan lukisan sederhana, dari luar bayangan kerbau, naga, petani, gerobak, penari, burung, becah bahkan pesawat yang tampak bergerak.
Damar Kurung mengadaptasi lampion yang dipakai warga Tionghoa sebagai wujud kesempuranaan dan keberuntungan. Dulu, jika ada warga yang kesripaan (ada yang kesusahan karena di antara anggota keluarga ada yang meninggal dunia) maka lampion putih dipasang berpasangan di depan rumah yang melambangkan duka cita. Biasanya lampion persegi atau oval berwarna putih ini dibubuhi kaligrafi berisi penggalan syair China kuno. Sebaliknya, lampion bulat berwarna merah menjadi simbol keberuntungan dan kesempurnaan.
Di Gresik, Lampion yang diterjemahkan menjadi damar kurung sudah lekat dengan tradisi sejak abad ke-16. Saat itu, adalah masa aktif Sunan Prapen, sunan ketiga sesudah Sunan Giri, seorang penyebar agama Islam di Jawa Timur. Sampai tahun 1970-an, sebagai kerajinan, damar kurung juga dikerjakan masyarakat Jawa Tengah maupun Jawa Barat. Kebanyakan damar kurung ini dibuat tanpa gambar, hanya beberapa bagian damar kurung saja yang memiliki gambar.
Di Jepara ada tradisi menyalakan damar kurung yang dinamakan Baratan. Tradisi ini dilaksanakan setiap pertengahan bulan Sya'ban (Jawa: bulan Ruwah). Hal ini berkaitan dengan legenda Sultan Hadlirin, suami Ratu Kalinyamat (Retno Kencono), putri Sultan Trenggono yang juga Adipati Jepara (1549-1579). Suatu ketika tibalah sang penguasa di Desa Purwogondo (kini pusat Kecamatan Kalinyamatan). Tiba-tiba kuda yang ditungganginya lari menghilang. Kemudian bersama-sama warga, ia mencari kuda dengan bantuan lampu impes (lampion). Tradisi ini tetap dilakukan dengan membawa lampion berkelap-kelip. ketika listrik sudah masuk desa, tradisi ini perlahan memudar.
 
Sumber:
Panitia @damarkurungfest
 
 
Masmundari adalah tokoh fenomenal pelukis Damar Kurung yang tersohor pada masanya. Nama Masmundari sangat lekat dengan Damar Kurung. Aktivitas yang diyakininya sejak muda hingga akhir hayatnya, sebagai penerus kreasi leluhurnya: menggambar damar kurung. Pada sosoknya, merentang usia tradisi seni berumur ratusan tahun yang nyaris punah, tetap diyakini dan dihidupi. Masmundari melukis keempat sisi damar kurung dengan pelbagtai kisah yang direkamnya. Memasang damar kurung selama masa puasa menjadi tradisi masyarakat di kawasan Tlogo Pojok Gresik.
Kerudung lampu itu dilukis dengan indah dan dipasang orang yang punya hajatan untuk menghiasi rumah, jalan, sebagai petunjuk bagi para tamu. Sebagian besar lukisannya berkisah tentang manusia dan kegiatannya: wayang, hikayat Anglingdarma, kesibukan di pesisir, ombak laut dan pohon-pohon menjadi tema yang sering diangkat. Dari banyak tema itu orang paling ingat pada lukisan tentang perempuan terbang. Imajinasi Masmundari sering terbang jauh dan tinggi yang sulit dijangkau orang seusianya.
Aneka gambar yang terlukis pada lembaran kertas Damar kurung mempunyai fungsi yang hampir setara dengan relief-relief dan patung-patung pada Candi Budha dan Hindu yang terdapat di Pulau Jawa. Pada era tahun 1990-an Damar kurung karya Masmundari mengalami transformasi dari lukisan Damar Kurung kertas minyak lalu berpindah pada media serat kaca dengan tulang kayu, pewarna pun tak lagi menggunakan pewarna makanan/sumbo, melainkan cat modern. Selain itu, lukisan Damar Kurung Masmundari juga dikemas dalam lukisan kanvasm seperti lukisan umumnya.
Tahun 2005, merupakan puncak popularitas Masmundari. Ratusan karya lukisan Damar Kurungnya dipajang apik dan dipamerkan di Bentara Budaya jakarta. Namun, pameran tunggal bertajuk Seabad Masmundari seolah menjadi pamerah terakhir, karena beliau berpulang pada akhir Desember pada tahun yang sama.
Seiring berjalannya waktu, Damar Kurung kian meredup setelah sepeninggal Sang Maestro Masmundari. Kondisi semakin memprihatinkan manakala Damar Kurung hanya sekedar menjadi hiasan dan barang langka yang sulit dicari keberadaannya. Minimnya literatur serta sumber sejarah mengenai keberadaan Damar Kurung menjadikan informasi terkesan kabur dan mengambang. Satu-satunya yang tersisa hanya disertasi karya Ika Ismurdyawati seorang praktisi dan pemerhati seni rupa Jawa Timur, yang berjudul Damar kurung dari Masa ke Masa.
 
Sumber:
Panitia @damarkurungfest

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline