Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Papua Papua
Biwara Sang Penakluk Naga”
- 25 Desember 2018

Suatu hari, orang-orang dari desa Mimika sangat sibuk. Mereka mempersiapkan dua belas perahu dan berangkat perjalanan untuk mencari sagu (makanan tradisional orang-orang di pulau Papua). Setelah tiga hari, perahu mereka penuh dengan sagu. Tapi dalam perjalanan kembali ke desa, mereka diserang oleh naga. Ekor naga menyebabkan gelombang besar di sungai. Sebagian besar penduduk desa tenggelam, tapi ada seorang wanita yang berhasil menyelamatkan diri. Dia menggantung ke pohon log dan akhirnya tiba di tanah.

Wanita itu adalah satu-satunya yang selamat dari insiden itu. Dia sedang hamil. perahu patah sehingga dia tidak bisa kembali ke desa. Wanita itu kemudian tinggal di hutan dekat sungai. Kemudian ia melahirkan seorang putra. Dia bernama Biwar putranya. Ia dibesarkan sebagai pemburu terampil. Dia bisa membuat berbagai senjata, memasang perangkap untuk menangkap binatang, dan menyediakan makanan yang cukup bagi mereka berdua.

Suatu hari ia membawa beberapa ikan untuk makanan mereka. Ketika ibunya melihatnya membawa ikan, dia bertanya di mana Biwar mendapatkannya. Dia mengatakan itu dari sungai. Sang ibu masih takut naga itu, jadi dia melarang Biwar pergi dekat sungai lagi. Dia juga bercerita tentang ayahnya dan penduduk desa yang dibunuh oleh naga itu, “Ayahmu dibunuh oleh naga itu aku satu-satunya yang selamat dari insiden itu.. Karena itulah kita hidup sendirian di sini, Nak.”

Biwar kemudian memutuskan untuk berburu naga sehingga ia dan ibunya bisa kembali ke desa. Dia memasang perangkap di dekat sungai. Lalu ia membuat keributan dengan memainkan Tifa (drum tradisional). Tertarik dengan suara, naga itu datang ke Biwar. Ketika naga itu mulai menyerang, Biwar menarik tali yang terkait dengan perangkap-Nya, melepaskan tombak yang menghantam kepala naga langsung. Naga itu tewas seketika.

Biwar kemudian datang kepada ibunya dan menceritakan tentang kematian naga. Keesokan harinya, dia membangun sebuah perahu dan berlayar untuk kembali ke desa. Ketika mereka tiba di desa, semua orang sangat bahagia mendengar berita tentang kematian naga. Berkat Biwar, mereka tidak takut untuk berlayar di sungai lagi .***

Sumber : https://sireuum.wordpress.com/2012/02/19/foklor-biwara-sang-penakluk-naga/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana